Flag Counter

header ads

SUSI SUSANTI ( BAGIAN II ) SEMPAT TIDAK TAHU MASUK DAFTAR REKOR DUNIA


SUSI SUSANTI ( BAGIAN II )
SEMPAT TIDAK TAHU MASUK DAFTAR REKOR DUNIA

9 Februari 1997 menjadi titik balik kehidupan Susi Susanti. Pada saat itu dia memutuskan untuk mengakhiri masa lajang. Pilihannya jatuh kepada rekannya di pelatnas Alan Budikusuma yang telah sepuluh tahun menjadi kekasihnya.

Bulutangkis.com - 9 Februari 1997 menjadi titik balik kehidupan Susi Susanti. Pada saat itu dia memutuskan untuk mengakhiri masa lajang. Pilihannya jatuh kepada rekannya di pelatnas Alan Budikusuma yang telah sepuluh tahun menjadi kekasihnya. 

Pasangan yang dijuluki ''Pengantin Olimpiade'' tersebut sebenarnya masih haus gelar juara meski telah menikah. Namun, Tuhan berkehendak lain, pada tahun itu juga Susi hamil. ''Sebenarnya, saya masih ingin menyumbangkan emas untuk Indonesia dari Asian Games XIII di Bangkok Thailand. Rencananya, pada tahun ketiga menikah baru punya anak. Namun, Tuhan memberi karunia lebih cepat, saya pun meninggalkan bulutangkis,'' kenang Susi.

Pada tahun tersebut, prestasi Susi masih bagus. Dia berhasil menjadi juara Indonesia Open 1997 dan Badminton World Cup 1997. ''Saya tidak pernah menyesal karena mendapat momongan lebih cepat. Toh, saya sudah merasakan semua gelar,'' tandasnya. Dari semua gelar yang pernah direbut Susi, emas Olimpiade Barcelona 1992 adalah yang paling berkesan. Itu adalah emas pertama bagi Indonesia dalam sejarah Olimpiade.

Gelar itu makin berkesan karena Alan juga sukses merebut emas. Sebutan Pengantin Olimpiade pun melekat pada mereka. ''Mungkin ada pasangan yang merebut dua emas Olimpiade. Tetapi, kadang beda tahun ataupun cabang olahraga. Seperti kami ini sangat sulit dilakukan,'' papar Susi penuh kebanggaan. 

Dengan segala prestasinya, pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Utama pada 1992. Ratu Sirikit dari Thailand juga turut memberikan apresiasi berupa Penghargaan Ratu Sirikit di tahun yang sama.

Susi juga pernah masuk Guiness Book of Record aias daftar rekor dunia seperti halnya Rudy Hartono. ''Pada awalnya Saya tidak tahu kalau nama saya masuk daftar Guiness Book of Record. Saya baru tahu setelah diberi tahu Helmy Yahya ( presenter, Red ) ketika menjadi bintang tamu dalam dalam satu acara di televisi,'' tuturnya.

Susi memulai karir bulutangkis di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya. Di sana dia berlatih selama tujuh tahun. Setelah itu, dia hijrah ke PB Jaya Raya mulai 1985 hingga sekarang. ''Saya masih bermain untuk sekedar menjaga kondisi. Biasanya seminggu dua kali,'' ungkapnya.

Post a Comment

0 Comments